Minggu, 06 Februari 2022




AKSI NYATA PRAKTIK RESTITUSI SEKOLAH

Ari Tri Noeryanti, S.Sos

 
            Penerapan disiplin sekolah di era merdeka belajar menggunakan konsep restitusi sekolah bukan hukuman pada konsep paradigma sekolah yang lama. Sistem hukuman menimbulkan kesan bahwa sekolah rentan kekerasan sehingga pada tri semester pertama tahun 2018 yang dirilis Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dalam dua bulan pertama tahun 2018, KPAI telah menerima 55 aduan kekerasan dalam pendidikan.
         Merdeka belajar mengadopsi restitusi sekolah sebagai solusi aman menggantikan sistem hukuman. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004) .Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).
Peserta didik diberikan peluang untuk belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Pengalaman restitusi dapat menjadi latihan keterampilan hidup.Restitusi bukan menebus kesalahan melainkan belajar dari kesalahan. Restitusi tidak sekedar tuntutan eksternal minta maaf terlebih proses internal agar yang bersalah dapat belajar dan tidak lagi merasa terpaksa meminta maaf karena jika terpaksa kemungkinan kontrproduktif seperti balas dendam .

NO

Langkah

Teori Kontrol

1

 

2

3

Menstabilkan identitas

 

Validasi tindakan salah

Menanyakan keyakinan

Kita semua akan melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan

Semua perilaku memiliki alasan

Kita semua memiliki motivasi internal


            Contoh disiplin positif yang menumbuhkan budaya positif di sekolah yang dilakukan terhadap siswa Miko yang memiliki masalah tidak bisa focus pelajaran dan sering tidur di kelas . Setelah dilakukan konseling bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan, Miko dengan sukarela mengakui bahwa dirinya tidak bisa mengelola waktu sehingga sering tidur malam dan sekolah tidak focus. Kemudian kebutuhan Miko adalah dekat dengan guru atau kebutuhan perhatian atau kasih sayang sehingga memudahkan untuk memahami atau fokus pada pelajaran guru yang memiliki kedekatan pribadi.
               Setelah melakukan konseling Miko merasa lega karena tidak merasa bersalah namun memiliki solusi yaitu kelegaan setelah curhat, guru juga memahami kondisi murid akan kebutuhannya dari dalam Miko termotivasi untuk dapat berubah untuk membagi belajar dan kegiatan yang lain karena telah mendapatkan kasih sayang atau kedekatan dengan gurunya artinya kebutuhannya terpenuhi. Dalam pemantauan setelah restitusi Miko dapat menyesuaikan diri. Guru juga merasa terbantu dan bahagia dapat menyelesaikan masalah muridnya.
Tanpa hukuman Miko merasa nyaman dan dapat mengalami pemulihan. Sehingga tercipta budaya positif saling memaafkan yang terpenting adalah ada perubahan . Hal ini menambah keterampilan hidup bagi siswa.
Dokumentasi praktik disiplin positif dengan siswi siswi program Adem ( Afirmasi Pendidikan Menengah yang bersekolah di SMAN 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

    

dokumentasi konseling dengan siswa Miko

              Praktik disiplin positif juga dilakukan pada siswi Dina yang mengalami kesulitan dalam belajar saat pandemi sehingga tidak memiliki motivasi belajar. Setelah dilakukan restitusi sekolah maka Dina menyadari bahwa dia jenuh dengan daring dan menginginkan pembelajaran yang komunikatif dan interaktif. Karena belajar mandiri masih belum bisa dilakukan butuh bimbingan.


Dokumentasi saat melakukan praktik restitusi dengan siswi Dina





                  Praktik disiplin positif juga disosialisasikan kepada siswi - siswi khusus dari provinsi PAPUA dan PAPUA Barat yang saya dampingi. Kegiatan meliputi menggali masalah selama pandemi yang dilaksanakan PJJ dengan protokol kesehatan jaga jarak dan memakai masker yang didahului dengan cuci tangan dan ukur suhu.

             Kesimpulannya praktik restitusi merupakan salah satu budaya positif dengan melakukan pendekatan yang interaktif dan intim sehingga bisa dilakukan penjaringan masalah tanpa kekerasan dan paksaan. Ketika siswa atau siswi menyadari masalahnya, guru mengetahui kebutuhan siswa maka terjadi dialektika antara keduabelah pihak masalah dapat diatasi atas dasar saling memaafkan dan kembali kepada tujuan pembelajaran. Sehingga sikap disiplin dapat ditanamkan dengan cara yang bijaksana tanpa paksaan sehingga memunculkan kesadaran untuk melakukan perubahan.

                 Beberapa keyakinan kelas diterapkan di kelas calon pemimpin di organisasi OSIS dan MPK atau Majelis Perwakilan kelas untuk edukasi pendidikan anti korupsi berikut bukti kegiatan Nonton bareng film anti korupsi.



Gambar saat presentasi dalam Nobar Hakordia



Berikut link materi Nobar film Hakordia 


            Selain aksi nyata untuk sosialisasi nilai nilai anti korupsi , saya juga mensosialisasikan budaya positif kepada guru guru rekan sejawat. Berikut adalah bukti sosialisasi aksi nyata membentuk keyakinan kelas di kelas XI BAHASA .




                Sosialisasi budaya positif tidak hanya pada siswa namun juga para guru dengan tujuan agar guru memahami dasar dari pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Merdeka Belajar sebagai filosofi program guru penggerak. Budaya positif diharapkan diseminasi terhadap rekan guru untuk menggerakan hati nuraninya terhadap filosofi Ki Hajar Dewantara . Mengenalkan budaya positif , restritusi sekolah dan praktik budaya positif yang dilakukan CGP.

                    Berikut link materinya :


Berikut dokumentasi pada saat sosialisasi budaya positif terhadap rekan guru :




Sosialisasi budaya positif dan restitusi sekolah di ruang perpustakaan Ken Pinter 




                       







            






PESONA WADUK CENGKLIK DESA NGAGOREJO

Materi K 13 Kelas XII PERUBAHAN SOSIAL                     Ada istilah di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua bisa berubah sewaktu waktu o...