Senin, 22 Mei 2017

Kebangkitan Nasional di Era Generasi Medsos



Kebangkitan  Nasional di Era Generasi  Medsos
Oleh : Ari Tri Noeryanti, S.Sos
            Seringkali kita prihatin melihat perkembangan generasi muda akhir – akhir ini. Dimulai dari bangun pagi memegang handphone/HP, makan melihat HP, sampai sore dan malam hari perhatiannya tidak terlepas dari telepon genggam. Kadangkala orang tua sampai geregetan karena memanggil nama anaknya berulang-ulang namun si anak tidak menyaut karena asyik bermain smartphone. Kebiasaan memegang HP tidak hanya remaja namun mewabah sampai anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar tak kalah antusiasnya dengan yang remaja.
            Meski diakui kebiasaan anak memegang HP mendorong keterampilan tangan mengolah sejumlah vitur, terbiasa dengan teknologi dan game. Tak jarang membuahkan kreaktifitas misalnya membuat paduan gambar, mengolah rangkaian peristiwa, membuat video lucu, video tutorial dan menguploadnya di youtube. Kadangkala saya pun dibuat kagum dengan video kreaktif yang dibuat anak 8 dan 10 tahun.Mungkin saya tak akan mampu membuatnya saat seusia mereka. Zaman telah berubah teknologi komunikasi merambah ke segala usia dan segmen. Era baru.Program digital dan pembelajaran digitalpun bisa diakses melalui smartphone. Serasa sekolah tatap muka tak akan diperlukan lagi di kemudian hari karena semua pembelajaran dan tugas bisa diakses melalui smartphone.
Simulasi Jean Baudrillard
Jean Boudrillard yang lahir di Perancis 1929, dari keluarga petani urban. Sosiolog Boudrillard menganggap bahwa masyarakat modern adalah merupakan simulasi. Simulasi adalah serangkaian reproduksi ( melalui teknologi komunikasi, yang mendunia melalui televisi, media sosial ), penanda atau simbol adalah merupakan simulasi atau yang dibaca realitas sosial. Boudrillard mengajukan nilai tanda ( sign value ) dan nilai simbol ( simbol value) sebagai kerangka membaca realitas dewasa ini melalui konsumsi dan reproduksi. Masyarakat merupakan representasi simulasi sebagai tanda real ( fakta) yang tercipta melalui tanda,citra yang diproduksi bertumpuk dengan kenyataan yang dapat dilihat dan tampak.
Kenyataan anak-anak dan remaja hidup dalam simulasi tersebut. Simulasi yang menjadi kenyataan adalah model-model seperti: Justin Bieber, Stars war, Minions, Spider Man. Simulasi bukanlah kenyataan tapi fantasi. Hiperrealitas adalah realitas semu, dari kenyataan-kenyataan yang tumpangtindih. Aktifitas dunia maya dapat dipenuhi kegiatan yang positif seperti pendidikan dan berkenalan dengan siapapun tanpa mengenal batas. Mereka berinteraksi, bercakap-cakap, belajar, mengerjakan tugas, bahkan berkreasi dibidang komunikasi digital melalui smartphone. Realitas yang terjalin dalam berita sebagai simbol direproduksi dalam berbagai medsos merupakan fakta yang fantasi di alam pikir dirangkai dengan kenyataan bahwa kemajuan teknologi telah menggantikan interaksi primer dan produksi nilai – nilai sosial. Fenomena borderless tak mengenal batas. Seseorang bisa mengakses berita dan menerima atau mengirim pesan atau simbol secara bebas. Bagaimana nasionalisme tumbuh atau dibangkitkan pada generasi yang tidak mengenal batas negara dan nilai-nilai perjuangan ?
Kebangkitan Nasional
            Setiap 20 Mei Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Sekolah sekolah memperingatinya melalui Upacara Bendera dan mendengarkan orasi tentang sejarah atau puisi perjuangan. Nilai – nilai nasionalisme yang disinyalir dilahirkan oleh Boedi Oetomo bersifat nasional, pergerakan Boedi Oetomo adalah kesadaran tentang kaum berpendidikan tempo dulu yang berbeda dari perjuangan sebelumnya yang bersifat sporadis dan kedaerahan. Perjuangan melalui pergerakan organisasi melahirkan tokoh tokoh intelek seperti Sutomo, Douwess Dekker, Dr Cipto Mangunkusumo, Ir. Soekarno, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Dr Tjipto Mangunkusumo.
            Semangat, spiritual dan nilai nilai kebangsaan akan sulit dimiliki oleh generasi medsos karena model tidak tersedia. Model renaissance pernah di modelkan oleh film kartun kura – kura ninja. Konon kabarnya caplin juga parodi dari penjahat perang Adolf Hittler. Apakah diperlukan model model pahlawan di dunia maya? Mengingat itu upaya yang efektif yaitu menggunakan cara-cara reproduksi ala posmodern.
Rekayasa Simulasi
            Untuk memenangkan hati anak-anak dan remaja perlu dicoba mempopulerkan model – model seperti Sutomo, Douwess Dekker, Dr Cipto Mangunkusumo, Ir. Soekarno, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Deawantara, Dr Tjipto Mangunkusumo. Popularitasnya dapat diangkat melalui lomba karikatur sejarah, lomba membuat model-model pahlawan yang dibuat sinematografi dan diangkat dalam film kartun, sinetron, movie (film), visualisasi model dalam cerita dongeng seperti dimasukan dalam sinetron atau film seperti upin ipin adalah strategi penggunaan model pahlawan sebagai sosialisasi nilai perjuangan di era tanpa batas. Tanpa menafikan nilai perjuangan dan melecehan saran dibuat mempopulerkan dan menginternalisasikan nilai perjuangan kepada generasi medsos. Mereka dapat berkreasi sesuai dengan bakat dan kemampuannya dibidang teknologi komunikasi namun bisa juga sekaligus mempelajari nilai nilai perjuangan secara riil. Perkembangan zaman menuntut kita orang dewasa berfikir ala remaja guna memperoleh hasil maksimal. Cara – cara yang dipakai menggunakan cara cara remaja untuk meraih dan memenangkan perhatiannya. Semoga nilai nilai perjuangan Indonesia tidak lagi asing bagi generasi penerus. Beraneka lomba yang kreaktif diviralkan untuk mempengaruhi perhatian kaum muda. Kenyataan simulasi yang riil melalui model model pahlawan diharapkan menumbuhkan euforia perjuangan sebelum akhirnya benar-benar menjadi kesadaran.Bukankah patut dicoba?

Kamis, 18 Mei 2017

Briket Abu Kayu untuk Pengrajin Tahu (Sumber Energi Alternatif)








Kayu bakar masih menjadi sumber energi primadona bagi pengrajin usaha kecil dan menengah di pedesaan. Harga kayu bakar masih relatif murah daripada sumber energi seperti gas LPG dan minyak tanah. Seiring dengan pengembangan wilayah penduduk jumlah lahan untuk menanam kayu bakar semakin lama menyempit. Konsumen kayu bakar semakin lama semakin sedikit hanya beberapa unit usaha kecil menengah yang masih menggunakan produksi secara tradisional. Rumah tangga modern tidak lagi menggunakan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga yang digantikan gas LPG yang relatif mudah didapat, cepat dan polusi udara yang sedikit.
            Pengrajin tahu di beberapa daerah masih menggunakan cara tradisional dalam pengolahannya, termasuk bahan bakar energinya. Tahu masih menjadi lauk favorit rakyat jelata, selain murah rasanya juga sesuai dengan selera rakyat Indonesia terutama sebagai lauk-pauk di pulau Jawa. Kadangkala melihat cara memproduksi tahu di desa yang sedikit bau, kotor, tidak memakai baju dan berkeringat, timbul perasaan miris dan negatif tetapi harga yang murah menjadikan tahu tetap idola bagi sebagian lidah rakyat Indonesia. Meskipun diminati produksi tahu masih terbatas dan dikerjakan dengan cara sederhana.
            Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Jawa Tengah merupakan daerah paling timur yang berbatasan dengan beberapa kabupaten seperti Surakarta, Karanganyar dan Sukoharjo. Ada beberapa pengrajin tahu di Desa Donohudan, Ngemplak yang merupakan usaha kecil yang perlu mendapatkan perhatian. Beberapa usaha kecil pengrajin tahu yang memulai usahanya secara turun – temurun namun masih bersifat marginal (terpinggirkan). Pengrajin tahu meliputi beberapa jenis usaha seperti : pengrajin jasa pengolahan kedelai menjadi bahan tahu, pengrajin tahu hanya menggoreng, pengrajin olahan tahu menjadi keripik tahu, pengrajin olah tahu lanjut menjadi berbagai produk tahu seperti tahu pong, kepel, tahu sayur cetak bintang, pedagang atau bakul mendistribusikan tahu di pasar tradisional.
            Kelangkaan kayu bakar membuat harganya naik dari biasanya, namun pengrajin tidak beralih ke sumber energi yang lain. Karena dirasa masih memenuhi kebutuhan ongkos produksi yang relatif murah. Diprediksi kayu bakar semakin lama akan mengalami kelangkaan. Oleh sebab itu usaha untuk melakukan efisiensi sangat dibutuhkan. Alternatif cara yang memungkinkan untuk dipilih adalah satu, mencari sumber energi bahan bahan alternatif. Kedua melakukan daur ulang terhadap hasil pembakaran kayu bakar untuk penghematan dan peningkatan nilai dari abu kayu bakar. Solusinya membuat bio arang atau briket dari materi atau limbah hasil pengolahan tahu.
            Briket banyak disosialisasikan kepada publik dari berbagai macam limbah. Limbah sampah organik yang dibakar, sekam padi, abu sisa pembakaran kayu bakar, dan grajen (limbah yang dihasilkan dari kayu). Bahan limbah yang diperkenalkan untuk dimanfaatkan sebagai briket adalah abu kayu dan ampas tahu. Pemanfaatan ampas tahu selama ini sebagai makanan ternak. Meskipun tak jarang ampas tahu dapat dikonsumsi manusia sebagai campuran makanan tradisional seperti pepes tahu, pepes ikan peda dst. Karena ampas tahu masih mengandung unsur yang penting bagi tubuh manusia. Setiap 100 gram ampas tahu mengandung energi 414 kkal. Yang terdiri dari jumlah kandungan protein = 26,6 gram, kandungan lemak = 18,3 gram, jumlah kandungan karbohidrat = 41,3 gram, kandungan kalsium = 19 mg, kandungan fosfor = 29 mg, kandungan zat besi = 4 mg, kandungan Vitamin A = 0 IU jumlah kandungan vitamin B1 = 0,2 mg. Faktanya jarang masyarakat mengkonsumsi ampas tahu karena tidak memenuhi selera lidah masyarakat. Sedangkan abu kayu belum dimanfaatkan.
            Sisa ampas tahu dan abu kayu masih dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan briket. Sehingga limbah tersebut dapat bernilai guna beberapa kali. Pemanfaatan limbah  pengrajin tahu sebagai briket dengan komposisi 1;1 meliputi bahan – bahan yang sering didapat disekitar pengarajin. Bahan-bahan tersebut adalah ampas tahu, sekam padi, grajen kayu, dan abu sisa pembakaran kayu bakar dari pembakaran. Semua bahan dicampur dan diberi tambahan perekat tepung kanji atau tapioka. Setelah semua bahan diaduk secara merata baru dicek sesuai selera. Bentuk dan ukuran tidak menjadi masalah. Biasanya dicetak seperti pelet ikan, atau menggunakan bumbung pring, atau hanya dikepal-kepal dengan tangan berbentuk bulatan. Setelah dicetak dikeringkan dibawah terik matahari. Hasil briket siap digunakan sebagai alternatif energi untuk menghemat kayu bakar.
            Hasil briket ampas tahu dan abu kayu sisa pembakaran berupa bara api yang panas dan mampu menggoreng tahu dengan merata dan relatif tahan lama. Bara api yang merah warnanya merupakan sumber energi baru. Sisa pembakaran briket yang berupa abu untuk keduakalinya masih dapat digunakan lagi sebagai pupuk tanaman karena masih mengandung nitrogen.
            Daur ulang abu kayu sisa pembakaran dan limbah ampas tahu dari pengrajin tahu merupakan salah satu ide yang sudah diuji kebermanfaatannya di SMAN 1 Ngemplak, Boyolali. Semoga hal yang sederhana ini dapat memberikan inspirasi bagi pengrajin tahu untuk dapat melakukan usaha penghematan energi karena semakin lama kayu bakar semakin sedikit dan sulit didapat di pasar. Alternatif yang lain untuk meningkatkan usaha pengrajin tahu adalah dengan melakukan usaha kreaktif menambah income melalui pengingkatan kualitas dan citra tahu. Tahu masuk supermarket sudah kita ketahui sejak lama namun bukan berasal dari pengrajin tahu melainkan dari usaha tahu modern. Oleh sebab itu pengrajin tahu membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya melalui produk kreaktif olahan lain yang meningkatkan citra tahu dan harga tahu. Melalui festival dan lomba kreasi tahu ide-ide kreaktif dapat ditumbuhkan dari pengrajin tahu dan kaum muda dapat ditawarkan kepada publik. Siapa tahu hal tersebut menjadikan pamor tahu meningkat. Sehingga secara ekonomis dapat dihargai lebih tinggi dibanding sekarang. Semoga usaha daur ulang melalui briket abu kayu dapat membantu pengrajin tahu menghemat bahan bakar. Mari kita sambut usah-usaha untuk mencari alternatif energi selain yang bersumber dari minyak bumi dan gas untuk menghindari global warming. Selamat mencoba!

Rabu, 17 Mei 2017

GHOST WRITER

https://www.facebook.com/hanna.noeryanti


                                           Dokumen: wartawan siswa majalah sekolah Now
                             SMAN 1 Ngemplak - Boyolali. Pameran karya NOW edisi 1 & 2



Menulis adalah aktifitas positif yang dapat digunakan untuk menuangkan ide/gagasan, membuat rekaman peristiwa, menggambarkan keindahan, melukiskan keagungan Tuhan, memaparkan informasi, menyajikan data ilmiah, membuktikan kesahihan penemuan dan memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam menulis mengisi waktu luang, sekedar hobi, menjelaskan fakta, memberikan advokasi pada peristiwa atau korban kemanusiaan, menganalisa dampak pembangunan. Intinya penulis dapat menyajikan, mengungkap , memberikan alternative solusi terhadap masalah.
          Fenomena ghostwriter telah mewabah sejak aktifitas menulis mulai dihargai. Ghoswriter atau penulis hantu adalah orang – orang yang menulis untuk isu-isu berdasarkan pesanan clients, nama yang dicantumkan sebagai pemilik tulisan adalah clients. Ironi memang dalam dunia yang sangat maju seperti pendidikan modern justru menumbuhkan jamur manipulasi yang masif, kebanyakan clientsnya berasal dari upperclass yang mempunyai cukup dana. Penulisan skripsi, thesis, term of reference, makalah, artikel, opini, modul semua produk tulisan dapat dipesan pada penulis hantu, yang namanya sendiri tak dikenal public. Pejabat public juga sering menggunakan jasa ghostwriter untuk sekedar menambah point nilai atau menyampaikan informasi kepada khalayak.
          Siapakah ghostwriter ? Ghostwriters adalah orang - orang kreaktif yang memiliki kapasitas intelektual yang menguasai multi issues dan multitasking sesuai dengan pesanan. Ghostwriter juga tipe pembelajar yang cepat terhadap ranah – ranah interdisipliner. Pendeknya the ghostwriter adalah orang yang menguasai ilmu menulis dan pembelajar cepat. Tentunya tergolong manusia jenis pinter atau ‘mumpuni’. Kompensasi tulisan jumlahnya beragam tergantung kualitas permintaan apakah untuk thesis, skripsi ataukah yang lain. Untuk jenis joki tesis dan skripsi harganya lebih mahal. Artikel yang dimuat di surat kabar dan berbagai tulisan yang sifatnya lebih sederhana lebih murah daripada tulisan ilmiah seperti TOR dan modul. Berdasarkan informasi yang diperoleh angka rupiah honor ghostwriter sekitar dari Rp.500.000 sampai Rp.7.000.000 untuk setiap produk tulisan sampai selesai. Angka – angka rupiah tersebut ternyata dibanding bobot intelektualitasnya sangatlah murah.
          Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki peringkat keempat dalam jumlah penduduknya di dunia sangat subur terhadap munculnya ghostwriter. Sedih sekali budaya manipulative sangat pekat melekat pada culture kita. Tidak hanya terkenal korupsinya tetapi juga budaya manipulasi yang lain seperti penulis hantu ini. Mengapa kita begitu tidak bisa bersikap apa adanya? Budaya fairness seperti hal langka yang dapat kita temui. Secara sosiologis fenomena ghostwriter dapat diterjemahkan ketidakmampuan sistem di Indonesia untuk menghargai prestasi. Banyaknya sampah – sampah sistem menyumbat persaingan, yang tidak dapat mengakses the right man in the right place.

Sampah – sampah sistem itu adalah adanya intervensi politik, diskriminasi, primordialisme, sentiment sosial, hegemoni mayoritas, hegemoni kekuasaan, hilangnya jati diri bangsa, kelemahan moral atau tidak memiliki karakter, radikalisme agama, legalitas dan keadilan hukum yang lemah, penghargaan yang rendah terhadap sistem fairness, kejujuran, orisinalitas, kemiskinan, difabel, kelompok marginal, perempuan dan anak-anak. Ketidakadilan yang masif melingkupi praktek kenegaraan, kehidupan social, hukum peradilan dan budaya masyarakat melukai perkembangan sebuah proses yang positif. Sehingga orang-orang kreaktif menjadi underdog dan memilih bertahan hidup dengan mengikuti arus budaya manipulative. Tak cukup percaya diri membangun alurnya sendiri. Duh sayangnya …siapa yang diajak bicara soal ini di Indonesia? Adakah kita yang peduli? 
Membongkar sisi lain dari Ghostwriter mungkin adalah alternative dari inspirasi ‘healing therapy’  terhadap sistem dan mekanisme birokrasi di Indonesia, daripada menghujat aktifitas intelektual murahan yang dilakukan oleh para ghostwriter. Karena hujatan, kritik hanya menisbikan keberadaan kapasitas yang dimiliki sang ghostwriter dan mengesampingkan sampah-sampah sosial yang menyumbat sistem perkembangan kemajuan Indonesia.
Tidak ada yang abadi selain perubahan, ungkapan ini terasa tidak asing lagi didengar. Oleh sebab itu dominasi pikiran bahwa dunia tidak adil dan sistem di Indonesia tersumbat, hendaknya dicounter dengan fresh spirit tentang inisiatif, building ourself path, kerja keras, konsisten, multitasking, membangun jaringan, berteman dengan banyak orang, menggunakan informasi dari dunia maya untuk mendapatkan dukungan sebesar-besarnya dan mulai membangun harga diri dengan mencoba terus menulis tanpa henti dengan memakai nama sendiri. Dengan demikian memutus rantai ketergantungan orang-orang sebagai clients dan mendorong semua orang untuk bekerja lebih keras lagi, yaitu memenangkan persaingan. Intervensi sampah social tidak dapat dikendalikan karena sebuah alasan demi hegemoni apapun. Akan tetapi melalui path yang dibuat sendiri seluruh tenaga, pikiran dan konsentrasi dipadukan menjadi kekuatan untuk membangun kemandirian. Sangatlah positif bagi jiwa sendiri dan juga orang lain kalau budaya otonomi dan persaingan menjadi dominasi pikiran dan perbuatan manusia Indonesia. Yakin dan percaya pada kekuatan sendiri adalah kuncinya.
Jika para clients tidak dapat membeli pikiran dan tulisan dari penyedia jasa tulisan diharapkan itu merupakan usaha pemberdayaan dua sisi yaitu sisi clients dan para ghostwriter. Seiring perkembangan zaman, persaingan global dunia akan menuju perkembangan yang pesat dari masyarakat primitive, masyarakat tradisional, masyarakat modern mereformasi menjadi masyarakat postmodern yang menuntut persaingan yang ketat tidak hanya dalam negara tetapi lintas negara. Borderless/tanpa batas territorial yuridis atau mendunia. Siapa kuat akan menang.
Ruang yang lapang bagi semua competitors akan membawa progresifitas pada laju perkembangan dan memberikan arah terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas dari wacana. Bayangkan jika semua orang yang memiliki kapasitas ‘mumpuni’ memiliki harga diri untuk turut berkompetisi menggunakan namanya sendiri dengan bebas. Terobosan baru, ide-ide segar dan baru, dunia baru akan lahir dari persaingan sehat yang pada akhirnya menggulingkan semangat diskriminasi, hegemoni, intervensi politik, menjadi kerja keras. Bangsa yang menghargai kerja keras adalah bangsa yang maju. Semangat, inspirasi dan dukungan adalah hal – hal yang paling dinantikan oleh bangsa Indonesia yang sedang ‘sakit’ akibat korupsi, nepotisme, kolusi, mafia peradilan, pendidikan yang tidak berkarakter, interdependensi terhadap asing, ekonomi global yang menjadikan tuan rumah seperti Indonesia adalah buruh yang murah. Indonesia membutuhkan banyak orang yang berani membuat pathnya sendiri mendorong perubahan dan kemajuan di Indonesia melalui berbagai tulisan. Ayo semangat !
 


Membentuk Karakter Melalui PDKT JET





            Mens sana in corpore sano, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat demikianlah semboyan SMANILA sebutan lain dari SMAN 1 Ngemplak. Kegiatan olahraga dilaksanakan setiap Jumat yang dikenal melalui aktifitas Jumat sehat. Aktifitasnya diikuti oleh seluruh siswa beserta seluruh karyawan dan guru. Olahraga diadakan untuk melatih fisik dan psikis. Kesehatan psikis diperoleh dari efek bahagia karena sehat dan ceria melakukan gerakan berirama. Selain aktifitas senam, jalan kaki,  disajikan variasi kegiatan kreaktif siswa yaitu ’performance’ siswa dan praktik beberapa bahasa asing, melalui pidato. Jumat, 20 februari 2015 adalah hari istimewa karena disosialisasikan PDKT JET  sebagai The principles of life memperkuat brand sekolah sebagai sekolah berkarakter.
            PDKTJET kepanjangan dari peduli, disiplin, keyakinan, tanggungjawab, jujur, etika dan taat aturan. Membentuk karakter merupakan tugas bersama baik di dalam keluarga ataupun sekolah. Persoalan bangsa Indonesia berakar dari karakter anak bangsa yang tidak mampu mengatasi rintangan dan tantangan hidup. Persoalan bangsa meliputi korupsi, kolusi, nepotisme, aborsi, kemiskinan, ketidakadilan dan kesenjangan yang membuat tidak bisa beranjak dari negara berkembang. PDKTJET dimaksudkan untuk membangun karakter seluruh komponen sekolah.
            Peduli kawan melalui infak Rp.2000 bagi beasiswa siswa yang tidak mampu yang didukung partisipasi guru dan karyawan melalui infak beasiswa. Huruf P juga berarti peduli lingkungan melalui kesadaran membuang sampah ditempat sampah, memungut sampah yang ditemui dan memasukannya ke tong sampah. Disiplin, meliputi tepat waktu masuk kelas dan mengumpulkan tugas sesuai ketentuan. Keyakinan, adalah ketetapan hati yang dimiliki untuk menghadapi berbagai rintangan yang menghalangi usaha-usaha pencapaian cita-cita dan tujuan hidup. Tanggungjawab, adalah melaksanakan tugas dengan penuh semangat yaitu siap, laksanakan, sekarang !
            Jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Sikap jujur menjadi nafas hidup, mengerjakan soal, tugas dan memberikan informasi. Etika adalah sikap sesuai sopan santun baik di kelas, di lingkungan sekolah atau dimanapun kita berada. Taat aturan adalah sikap yang senantiasa menjadi habituasi bagi siswa dan seluruh guru dan karyawan untuk mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib sekolah.
            PDKTJET diharapkan dapat meningkatkan martabat dan menggerakkan roda dinamika organisasi sekolah dan kepribadian dari kelemahan fisik dan psikis akibat melakukan aktifitas yang sama secara berulang-ulang. Motivasi sangat penting untuk membuat kegiatan sehari-hari menjadi hidup, lebih bermakna dan mampu meraih prestasi. Tak jarang kita akan diliputi perasaan lemah, tidak bersemangat dikarenakan kehilangan motivasi melakukan aktifitas yang sama berulang-ulang, kurang penghargaan, monoton, sehingga butuh energi yang baru untuk menggairahkan situasi. Melalui PDKTJET, tingkatkan nilai kita, siap laksanakan , sekarang!         

       

PESONA WADUK CENGKLIK DESA NGAGOREJO

Materi K 13 Kelas XII PERUBAHAN SOSIAL                     Ada istilah di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua bisa berubah sewaktu waktu o...