Minggu, 22 Oktober 2017

Lawan Hoax dengan Aksi Nyata





Publik seringkali dibuat gaduh oleh berita – berita yang tidak benar (hoax) bersifat tendensius yang bersumber dari suhu politik yang meninggi, persaingan bisnis atau persaingan individu atau kelompok yang penuh konflik interest. Sayangnya berita hoax bak peluru yang membombardir kehidupan masyarakat, mengarah pada memobilisasi massa untuk melakukan tindakan – tindakan yang diinginkan pembuat berita hoax. Akibatnya tujuan pemberitaan hoax berhasil menembus ruang nyata kehidupan masyarakat. Hal ini mengundang banyak keprihatinan karena membuktikan betapa rentan pertahanan masyarakat terhadap pengaruh hoax yang merugikan kepentingan umum membahayakan persatuan dan kesatuan Indonesia.
            Sebagai pendidik kita cukup prihatin dengan maraknya ujaran kebencian yang telah diproses secara hukum. Hal ini mengidentifikasikan bahwa hoax berpotensi untuk melakukan tindakan kriminal.  Kenyataan rentannya pertahanan masyarakat menunjukkan rendahnya intelektual yang mudah dihegemoni kepentingan tertentu. Pendidikan tidak membekali masyarakat akan pengetahuan yang benar atau proses itu terlewatkan karena derasnya arus internet yang mendunia. Masyarakat membutuhkan edukasi yang kontruks untuk membangun pemahaman yang benar. Bisa jadi mobilisasi yang menembus kehidupan nyata bersumber dari ketidaktahuan atau gagalnya proses transformasi pengetahuan. Kegagalan transformasi harus diatasi melalui aksi nyata. Mengembalikan masyarakat kedalam kehidupan nyata menjauhkan atau meminimalisasikan pengaruh buruk dunia maya yang menyeret masyarakat kedalam kondisi ‘dingin’ terhadap pengetahuan yang benar, tidak kritis, jauh dari skeptis dan obyektif  yang cenderung mengarah pada posisi ketidaktahuan. Bongkahan es ketidaktahuan dalam struktur kognitif harus dipecah melalui aksi-aksi yang penuh semangat untuk mengisi kehidupan nyata. Supaya kita tidak terjebak pada dua dunia, maya dan nyata.
            Mengetahui sebuah berita hoax atau bukan yang beredar di media sosial, whattshap atau kelompok chatting dapat dilakukan melalui beberapa teknik yaitu pertama, melalui crosscheck siapa pembuat berita, jika pembuat berita tidak kompeten atau pihak yang tidak resmi maka dimungkinkan hoax. Kedua, periksa asal berita atau asal alamat url atau situsnya, jika alamat situs individu bukan resmi dimungkinkan pendapat pribadi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ketiga, check isi berita bombastik atau jika sangat provokatif dimungkinkan hoax. Selidiki ada penanda khusus berita tendensius yaitu jika ada kata sebarkan, viralkan, bagikan. Keempat teknik identifikasi gambar dengan cara check foto melalui google image apakah ada rekayasa atau tidak.
Aksi Nyata melalui Pembelajaran bermakna ( meaningfull learning )
            Bentuk perlawanan bagi pendidik adalah pembelajaran bermakna. Menurut David Ausubel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi, yaitu dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana  mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur utama ialah fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Apabila hanya mengingat saja atau hafalan akan tidak bermakna dan tidak membangun pengetahuan sendiri. Yang mengakibatkan peserta didik tidak dapat mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Melatih siswa berfikir konstruk untuk selalu menghubungkan dengan struktur kognitif yang sudah ada dapat meningkatkan kebermaknaan sebuah materi.
            Materi multikulturalisme, pendidikan moral bangsa telah dipelajari oleh siswa sejak dini namun berita hoax mampu menembusnya. Ini artinya bahwa pengetahuan para peserta didik tentang materi yang bermuatan nilai, moral bangsa tidak bermakna sehingga tidak terinternalisasi dalam struktur kognitif siswa atau mungkin hanya hafalan. Sehingga mudah digoyahkan dan dimobilisasi berita hoax. Pembelajaran bermakna menuntut para guru untuk memperhatikan sikap dan gaya belajar yang inspiratif dan demokratis, penyampaian materi yang dihubungkan dengan realitas sosial lingkungan hidup siswa, menggunakan strategi dan metode belajar yang partisipatif, penggunaan media belajar yang sesuai, mampu mengkaitkan materi dengan pengetahuan siswa. Hal ini menuntut guru menggali apa yang dialami siswa baik di dunia maya atau nyata, yang bersifat kekinian.
            Pembelajaran bermakna dapat dirangsang melalui pertanyaan – pertanyaan yang bersifat HOT ( high order thingking ) yang pengetahunnya tidaka tertulis di buku pada akhirnya yang mendorong para siwa berfikir untuk membangun pengetahuannya dan mengaitkan dengan struktur kognitif yang ada. Pengetahuan struktur yang berkenaan dengan stimulus yang mampu direkam melalui mata, telinga, penciuman, mulut dan kulitnya berkenaan dengan lingkungan hidup yang dialami sehari-hari. Proses membangun pengetahuan yang distimulasi oleh kondisi riil akan sangat sulit dilupakan karena berhubungan erat dan memiliki makna bagi siswa. Hal ini juga melatih sikap kritis, skeptis dan obyektif yang tidak mudah digoyahkan dengan hoax.
Aksi Nyata Pembiasaan hidup
            Pembiasaan hidup adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang sehingga mampu membentuk karakter, reaksi reflek sebagai cermin tertanamnya nilai-nilai moral yang diinginkan. Sikap malas, apatis, pesimis, budaya instan adalah sikap remaja kekinian yang dipengaruhi oleh teknologi, kecangihan komunikasi yang mudah dan mendunia yang seolah olah mewakili kehidupan nyata dan alam berfikir manusia. Pengaruh internet yang kuat mendorong perubahan pola interaksi sosial dan cara merespon sesuatu. Hal ini jika tidak disadari akan mendorong kita kedalam dunia maya dan mengalami keterasingan dalam dunia nyata. Lebih menakutkan lagi fenomena ini mendorong lahirnya generasi idiot.
            Proses antisipasi dengan aksi nyata yang pertama dalah gerakan revolusi mental di sekolah seperti gerakan 1821 adalah sebuah himbauan dari pihak sekolah yang menuntut orang tua dan masyarakat memonitoring selama 3 jam dari pukul 18.00 sampai dengan 21.00 memberlakukan jam belajar tanpa terkoneksi televisi dan smartphone. Gerakan revolusi mental sangat membutuhkan dukungan orangtua dan masyarakat setempat untuk terus – menerus mengingatkan putra-putrinya untuk tidak terkoneksi dengan berbagai jenis media. Fokus pada membaca dan belajar serta ibadah. Upaya ini dilakukan setelah pulang sekolah untuk merebut kembali kehidupan kaum muda kedalam kehidupan nyata.
            Aksi lawan hoax kedua adalah gerakan cinta lingkungan adalah sebuah upaya yang meliputi aktifitas nyata dari menanam, membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah, mengelola sampah dan daur ulang sampah agar bermanfaat. Gerakan cinta lingkungan menuntut kerjasama sekolah, keluarga dan masyarakat untuk saling mengingatkan selalu terus – menerus melakukan pekerjaan seperti membuang sampah pada tempatnya, hidup bersih, memisahkan sampah organik dan anorganik, menggolah sampah agar dapat digunakan atau dimanfaatkan kembali, menanam dan merawat tanaman.
            Aksi lawan hoax melalui gerakan 1821 dan cinta lingkungan melibatkan sekolah, keluarga dan guru untuk terus-menerus melakukan kegiatan nyata membatasi pergaulan dalam dunia maya mengembalikan kesadaran masyarakat kedalam kehidupan yang lebih bermakna membangun kesadaran batas maya dan nyata. Sehingga memiliki pertahanan terhadap berita hoax.Resistensi terhadap berita hoax dianggap mampu untuk membangun kondisi yang harmonis sikap positif dan memperbaiki interaksi sosial dan alam pikiran yang ‘dingin’ terhadap pengetahuan yang benar.
Sinergis
            Mengidentifikasi berita hoax, mengetahui kebenaran, memecah bongkahan es ketidaktahuan dengan pembelajaran bermakna, melawan hoax dengan aksi 1821 dan cinta lingkungan adalah upaya kerja bersama-sama antara pihak sekolah, keluarga dan masyarakat. Aktifitas nyata tersebut menuntut kerja yang bersifat sinergis saling dukung demi terlaksananya upaya mengembalikan kesadaran masyarakat terhadap ancaman berita hoax. Tentu saja upaya kerja bersama merebut kembali kesadaran kritis masyarakat adalah hal yang mustahil dilakukan jika pihak – pihak yang terkait lemah dalam memonitoring aktifitas pembiasaan hidup yang diidealkan. Oleh sebab itu mempengaruhi ketiga pihak supaya sinergis harus dilakukan dengan penuh semangat. Kata orang Jepang Ganbatte Kudasai kerja yang penuh semangat demi mewujudkan cita-cita atau suatu kondisi bebas hoax.
            Kampanye terus – menerus di kelas, sekolah, keluarga, masyarakat, media masa, dan literasi digital diharapkan mendorong banyak pihak untuk selalu mengkritisi setiap berita yang dibaca. Kita tidak dapat menolak pesatnya teknologi komunikasi yang mendunia namun kita bisa menepis pengaruh negatifnya. Yaitu melalui bekerjasama dengan pihak – pihak terkait yang efektif untuk mencapai masyarakat yang kondusif bagi pembangunan yang nyata. Tetap semangat dan terus kerja lawan hoax dengan aksi nyata!

Selasa, 18 Juli 2017

Post Test

Kirim jawaban ke email : buharyort3@gmail.com

Soal Uraian



1. Apa saja contoh nyata perubahan sosial?

Jawab : 

2. Apa alasan masyarakat mau menerima perubahan ?

Jawab :    

3. Gambarkan dan beri contoh bahwa suatu penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan dibidang-bidang lain!

Jawab :

4. Disintegrasi dapat berwujud pergolakan daerah, aksi protes, demonstrasi, kenakalan remaja dan tindak kriminal. Tuliskan 2 contoh masing-masing!

Jawab :

5. Apa yang dimaksud dengan kejahatan "Kerah Putih" (white collar crime) ?

Jawab :

6. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja yang sekarang ini cenderung mengarah ke tindak kriminal ?

Jawab :

7. Jika anda adalah pengamat politik, bagaimana cara anda menyikapi para tokoh politik yang cenderung saling berkonflik?

Jawab:

8. Jika anda seseorang yang mempunyai kedudukan, bagaimana cara anda menyelesaikan masalah-masalah anda ttg disintegrasi?

Jawab :

9. Pada masyarakat majemuk, potensi konflik sangat besar. Sikap apa yang harus dikembangkan agar dapat terwujud kesinambungan bangsa dan negara ?

Jawab :  


10. Sebagai warga masyarakat yang peduli dengan kedamaian dan ketentraman, bagaimana pendapat anda terhadap terjadinya konflik antaretnis di Indonesia?


Jawab :

Pre test

Boyolali, 19 Juli 2017

Kelas Digital
The First Pre Test



SOAL BAB PERUBAHAN SOSIAL

1. Adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang dijumpai dalam kehidupan social di masyarakat sering menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Proses ini merupakan…
    a. Perubahan kebudayaan
    b. diferensiasi social
    c. peranan social
    d. perubahan social
    e. integrasi sosial

2. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah…
    a. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
    b. Program transmigrasi dari pemerintah
    c. Keberhasilan program keluarga berencana
    d. Adanya perpindahan penduduk antardaerah
    e. Menurunnya tingkat kesejahteraan mayarakat

3. Salah satu faktor pendorong perubahan masyarakat yang datang dari dalam masyarakat itu sendiri adalah…
    a. Perubahan lingkungan alam
    b. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
    c. Adanya pertentangan dalam masyarakat
    d. Adanya peperangan
    e. Adanya penjajahan

4. Faktor penghalang terjadinya suatu perubahan adalah…
    a. Masayarakat yang terbuka terhadap hal-hal yang baru
    b. Masyarakat yang memiliki inovasi tinggi
    c. Adanya kepentingan-kepentingan yang sudah tertanam kuat
    d. Bertambah dan berkurangnya penduduk
    e. Kuatnya hubungan dengan masyarakat sekitarnya

5. Contoh dari perubahan cepat dan mendasar adalah…
    a. Model pakaian
    b. Revolusi industri
    c. Hukum pewarisan
    d. Undang-undang perkawinan
    e. Pembuatan alat-alat

6. Perubahan yang merupakan lanjutan dari perubahan terdahulu adalah…
    a. Perubahan mendasar
    b. Perubahan revolusi
    c. Perubahan structural 
    d. Perubahan menyebar
    e. Perubahan proses

7. Perubahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan alam adalah…
    a. Terjadinya banjir
    b. Hujan besar
    c. Terjadinya bedol desa
    d. Hama pertanian
    e. Kebakaran

8. Cara suatu kebudayaan yang masuk dengan jalan damai disebut…
    a. Penetration violence
    b. Penetration culture
    c. Penetration civilazation
    d. Penetration pasifique
    e. Difusi culture


9. Berikut ini faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah…
    a. Perkembangan iptek yang lambat
    b. prasangka terhadap hal-hal yang berbau asing
    c. Kebutuhan yang semakin kompleks
    d. Chauvanisme
    e. Mempertahankan adat dan kebiasaan

10. Perubahan yang mendasar meliputi struktur-struktur sosial dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dinamakan…
    a. Evolusi sosial
    b. Perubahan progress
    c. Pergeseran tata nilai
    d. Revolusi sosial
    e. Perubahan regress

11. Yang termasuk evolusi di bidang sosial adalah…
    a. Perubahan sistem pertanian ladang ke pertanian irigasi
    b. Peneriamaan masyarakat terhadap pola hidup keluarga kecil
    c. Pergantian bentuk pemerintahan dari kerajaan ke republik
    d. Pengguanaan mesin traktor untukmembajak tanah
    e. Penggunaan bibit unggul dalam bidang pertanian

12. Alasan terjadinya perubahan sosial dalam bidang ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat adalah…
    a. Rasa tidak puas dengan kondi
si yang sedang berlangsung
    b. Kecewa dengan hasil yang telah didapat
    c. Ingin meningkatkan pendapatan perkapita
    d. Kurangnya ahli dalan pelaksanaan pembangunan
    e. Kurangnya sumberdaya manusia dalam bidang ekonomi

13. Pergolakan sangat erat kaitannya dengan disintegrasi karena…
    a. Disintegrasi berakibat pada perubahan
    b. Pergolakan menimbulkan chaos
    c. Pergolakan menimbulkan anomi
    d. Pegolakan cenderung menimbulkan disintegrasi
    e. Pergolakan cenderung menimbulkan ke konflik

14. Suatu tindakan dikatakan kriminal jika…
    a. Bertentangan dengan norma dan nilai
    b. Tidak sejalan dengan kesepakatan
    c. Bertentangan dengan hukum yang berlaku
    d. Adanya denda yang besar bagi pelaku
    e. Tidak sesuai dengan kehendak pribadi

15. Tindakan korupsi adalah tindak kejahatan yang terjadi karena…
    a. Pelakunya mempunyai kebiasaan buruk
    b. Adanya kelainan jiwa yang diidap pelaku
    c. Ada kesempatan yang dimiliki pelaku
    d. Pelakunya mempunyai cacat fisik
    e. Pelakunya memiliki kekuasaan

16. Perbedaan antara aksi protes dengan aksi demonstrasi terletak pada…
    a. Jumlah pengikutnya
    b. Waktu yang digunakan
    c. Interaksinya
    d. Latar belakang
    e. Tujuannya

17. Perubahan mode pakaian dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya kecil dengan ruang lingkup yang tidak luas karena…
    a. Tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat
    b. Selalu menguntungkan pedagang
    c. Hanya diikuti oleh golongan tertentu
    d. Tidak ada hubungannya dengan bidang kebudayaan
    e. Hanya berhubungan dengan kebutuhan sekunder

18. Penemuan baru yang direncanakan secara matang paling banyak terjadi pada…
    a. Bidang agama
    b. Bidang sastra
    c. Bidang sosial
    d. Bidang teknologi
    e. Bidang politik

19. Sikap-sikap yang dapat menjaga keutuhan suatu bangsa sebagai bangsa yang majemuk, antara lain…
    a. Sikap adil dan bijak yang harus dilakukan aparat pemerintah dalam melaksanakan tugasnya
    b. Berjiwa sosial demi kelangsungan hidup kelompoknya/partainya
    c. Menerapkan aturan hukum secara konsekuen bagi golongan tertentu
    d. Menyelesaikan masalah yang ditugaskan hanya kepada aparat tertentu
    e. Meningkatkan sikap primordial bagi steiap suku bangsa yang ada di Indonesia

20. Kesadaran sosial sangat penting dalam mewujudkan kesinambungan negara dan bangsa karena…
    a. Hal ini dapat menambah semnagat gotong-royong setiap wilayah
    b. Sikap yang demikian dapat memberantas konflik antar kelompok atau golongan
    c. Tanpa adanya kesadaran sosial dari setiap warga masyarakat sulit untuk mewujudkaan
         kesinambungan bangsa
    d. Kesadaran nasional akan memupuk sikap primordial setiap suku bangsa
    e. Kesadaran sosial dapat diwujudkan melalui konsolidasi setiap partai politik

Senin, 22 Mei 2017

Kebangkitan Nasional di Era Generasi Medsos



Kebangkitan  Nasional di Era Generasi  Medsos
Oleh : Ari Tri Noeryanti, S.Sos
            Seringkali kita prihatin melihat perkembangan generasi muda akhir – akhir ini. Dimulai dari bangun pagi memegang handphone/HP, makan melihat HP, sampai sore dan malam hari perhatiannya tidak terlepas dari telepon genggam. Kadangkala orang tua sampai geregetan karena memanggil nama anaknya berulang-ulang namun si anak tidak menyaut karena asyik bermain smartphone. Kebiasaan memegang HP tidak hanya remaja namun mewabah sampai anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar tak kalah antusiasnya dengan yang remaja.
            Meski diakui kebiasaan anak memegang HP mendorong keterampilan tangan mengolah sejumlah vitur, terbiasa dengan teknologi dan game. Tak jarang membuahkan kreaktifitas misalnya membuat paduan gambar, mengolah rangkaian peristiwa, membuat video lucu, video tutorial dan menguploadnya di youtube. Kadangkala saya pun dibuat kagum dengan video kreaktif yang dibuat anak 8 dan 10 tahun.Mungkin saya tak akan mampu membuatnya saat seusia mereka. Zaman telah berubah teknologi komunikasi merambah ke segala usia dan segmen. Era baru.Program digital dan pembelajaran digitalpun bisa diakses melalui smartphone. Serasa sekolah tatap muka tak akan diperlukan lagi di kemudian hari karena semua pembelajaran dan tugas bisa diakses melalui smartphone.
Simulasi Jean Baudrillard
Jean Boudrillard yang lahir di Perancis 1929, dari keluarga petani urban. Sosiolog Boudrillard menganggap bahwa masyarakat modern adalah merupakan simulasi. Simulasi adalah serangkaian reproduksi ( melalui teknologi komunikasi, yang mendunia melalui televisi, media sosial ), penanda atau simbol adalah merupakan simulasi atau yang dibaca realitas sosial. Boudrillard mengajukan nilai tanda ( sign value ) dan nilai simbol ( simbol value) sebagai kerangka membaca realitas dewasa ini melalui konsumsi dan reproduksi. Masyarakat merupakan representasi simulasi sebagai tanda real ( fakta) yang tercipta melalui tanda,citra yang diproduksi bertumpuk dengan kenyataan yang dapat dilihat dan tampak.
Kenyataan anak-anak dan remaja hidup dalam simulasi tersebut. Simulasi yang menjadi kenyataan adalah model-model seperti: Justin Bieber, Stars war, Minions, Spider Man. Simulasi bukanlah kenyataan tapi fantasi. Hiperrealitas adalah realitas semu, dari kenyataan-kenyataan yang tumpangtindih. Aktifitas dunia maya dapat dipenuhi kegiatan yang positif seperti pendidikan dan berkenalan dengan siapapun tanpa mengenal batas. Mereka berinteraksi, bercakap-cakap, belajar, mengerjakan tugas, bahkan berkreasi dibidang komunikasi digital melalui smartphone. Realitas yang terjalin dalam berita sebagai simbol direproduksi dalam berbagai medsos merupakan fakta yang fantasi di alam pikir dirangkai dengan kenyataan bahwa kemajuan teknologi telah menggantikan interaksi primer dan produksi nilai – nilai sosial. Fenomena borderless tak mengenal batas. Seseorang bisa mengakses berita dan menerima atau mengirim pesan atau simbol secara bebas. Bagaimana nasionalisme tumbuh atau dibangkitkan pada generasi yang tidak mengenal batas negara dan nilai-nilai perjuangan ?
Kebangkitan Nasional
            Setiap 20 Mei Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Sekolah sekolah memperingatinya melalui Upacara Bendera dan mendengarkan orasi tentang sejarah atau puisi perjuangan. Nilai – nilai nasionalisme yang disinyalir dilahirkan oleh Boedi Oetomo bersifat nasional, pergerakan Boedi Oetomo adalah kesadaran tentang kaum berpendidikan tempo dulu yang berbeda dari perjuangan sebelumnya yang bersifat sporadis dan kedaerahan. Perjuangan melalui pergerakan organisasi melahirkan tokoh tokoh intelek seperti Sutomo, Douwess Dekker, Dr Cipto Mangunkusumo, Ir. Soekarno, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Dr Tjipto Mangunkusumo.
            Semangat, spiritual dan nilai nilai kebangsaan akan sulit dimiliki oleh generasi medsos karena model tidak tersedia. Model renaissance pernah di modelkan oleh film kartun kura – kura ninja. Konon kabarnya caplin juga parodi dari penjahat perang Adolf Hittler. Apakah diperlukan model model pahlawan di dunia maya? Mengingat itu upaya yang efektif yaitu menggunakan cara-cara reproduksi ala posmodern.
Rekayasa Simulasi
            Untuk memenangkan hati anak-anak dan remaja perlu dicoba mempopulerkan model – model seperti Sutomo, Douwess Dekker, Dr Cipto Mangunkusumo, Ir. Soekarno, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Deawantara, Dr Tjipto Mangunkusumo. Popularitasnya dapat diangkat melalui lomba karikatur sejarah, lomba membuat model-model pahlawan yang dibuat sinematografi dan diangkat dalam film kartun, sinetron, movie (film), visualisasi model dalam cerita dongeng seperti dimasukan dalam sinetron atau film seperti upin ipin adalah strategi penggunaan model pahlawan sebagai sosialisasi nilai perjuangan di era tanpa batas. Tanpa menafikan nilai perjuangan dan melecehan saran dibuat mempopulerkan dan menginternalisasikan nilai perjuangan kepada generasi medsos. Mereka dapat berkreasi sesuai dengan bakat dan kemampuannya dibidang teknologi komunikasi namun bisa juga sekaligus mempelajari nilai nilai perjuangan secara riil. Perkembangan zaman menuntut kita orang dewasa berfikir ala remaja guna memperoleh hasil maksimal. Cara – cara yang dipakai menggunakan cara cara remaja untuk meraih dan memenangkan perhatiannya. Semoga nilai nilai perjuangan Indonesia tidak lagi asing bagi generasi penerus. Beraneka lomba yang kreaktif diviralkan untuk mempengaruhi perhatian kaum muda. Kenyataan simulasi yang riil melalui model model pahlawan diharapkan menumbuhkan euforia perjuangan sebelum akhirnya benar-benar menjadi kesadaran.Bukankah patut dicoba?

PESONA WADUK CENGKLIK DESA NGAGOREJO

Materi K 13 Kelas XII PERUBAHAN SOSIAL                     Ada istilah di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua bisa berubah sewaktu waktu o...