Kayu bakar masih menjadi sumber energi
primadona bagi pengrajin usaha kecil dan menengah di pedesaan. Harga kayu bakar
masih relatif murah daripada sumber energi seperti gas LPG dan minyak tanah.
Seiring dengan pengembangan wilayah penduduk jumlah lahan untuk menanam kayu
bakar semakin lama menyempit. Konsumen kayu bakar semakin lama semakin sedikit
hanya beberapa unit usaha kecil menengah yang masih menggunakan produksi secara
tradisional. Rumah tangga modern tidak lagi menggunakan kayu bakar untuk
memenuhi kebutuhan energi rumah tangga yang digantikan gas LPG yang relatif
mudah didapat, cepat dan polusi udara yang sedikit.
Pengrajin
tahu di beberapa daerah masih menggunakan cara tradisional dalam pengolahannya,
termasuk bahan bakar energinya. Tahu masih menjadi lauk favorit rakyat jelata,
selain murah rasanya juga sesuai dengan selera rakyat Indonesia terutama sebagai
lauk-pauk di pulau Jawa. Kadangkala melihat cara memproduksi tahu di desa yang
sedikit bau, kotor, tidak memakai baju dan berkeringat, timbul perasaan miris
dan negatif tetapi harga yang murah menjadikan tahu tetap idola bagi sebagian
lidah rakyat Indonesia. Meskipun diminati produksi tahu masih terbatas dan
dikerjakan dengan cara sederhana.
Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Boyolali Jawa Tengah merupakan daerah paling timur yang
berbatasan dengan beberapa kabupaten seperti Surakarta, Karanganyar dan Sukoharjo.
Ada beberapa pengrajin tahu di Desa Donohudan, Ngemplak yang merupakan usaha
kecil yang perlu mendapatkan perhatian. Beberapa usaha kecil pengrajin tahu
yang memulai usahanya secara turun – temurun namun masih bersifat marginal (terpinggirkan).
Pengrajin tahu meliputi beberapa jenis usaha seperti : pengrajin jasa
pengolahan kedelai menjadi bahan tahu, pengrajin tahu hanya menggoreng,
pengrajin olahan tahu menjadi keripik tahu, pengrajin olah tahu lanjut menjadi
berbagai produk tahu seperti tahu pong, kepel, tahu sayur cetak bintang,
pedagang atau bakul mendistribusikan tahu di pasar tradisional.
Kelangkaan
kayu bakar membuat harganya naik dari biasanya, namun pengrajin tidak beralih
ke sumber energi yang lain. Karena dirasa masih memenuhi kebutuhan ongkos
produksi yang relatif murah. Diprediksi kayu bakar semakin lama akan mengalami
kelangkaan. Oleh sebab itu usaha untuk melakukan efisiensi sangat dibutuhkan.
Alternatif cara yang memungkinkan untuk dipilih adalah satu, mencari sumber
energi bahan bahan alternatif. Kedua melakukan daur ulang terhadap hasil
pembakaran kayu bakar untuk penghematan dan peningkatan nilai dari abu kayu
bakar. Solusinya membuat bio arang atau briket dari materi atau limbah hasil
pengolahan tahu.
Briket
banyak disosialisasikan kepada publik dari berbagai macam limbah. Limbah sampah
organik yang dibakar, sekam padi, abu sisa pembakaran kayu bakar, dan grajen
(limbah yang dihasilkan dari kayu). Bahan limbah yang diperkenalkan untuk
dimanfaatkan sebagai briket adalah abu kayu dan ampas tahu. Pemanfaatan ampas
tahu selama ini sebagai makanan ternak. Meskipun tak jarang ampas tahu dapat
dikonsumsi manusia sebagai campuran makanan tradisional seperti pepes tahu,
pepes ikan peda dst. Karena ampas tahu masih mengandung unsur yang penting bagi
tubuh manusia. Setiap 100 gram ampas tahu mengandung energi 414 kkal. Yang
terdiri dari jumlah kandungan protein = 26,6 gram, kandungan
lemak = 18,3 gram, jumlah kandungan karbohidrat = 41,3 gram, kandungan kalsium
= 19 mg, kandungan fosfor = 29 mg, kandungan zat besi = 4 mg, kandungan Vitamin A = 0 IU jumlah kandungan vitamin B1 = 0,2 mg.
Faktanya jarang masyarakat mengkonsumsi ampas tahu karena tidak memenuhi selera
lidah masyarakat. Sedangkan abu kayu belum dimanfaatkan.
Sisa ampas tahu dan abu kayu masih
dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan briket. Sehingga limbah tersebut
dapat bernilai guna beberapa kali. Pemanfaatan limbah pengrajin tahu sebagai briket dengan
komposisi 1;1 meliputi bahan – bahan yang sering didapat disekitar pengarajin.
Bahan-bahan tersebut adalah ampas tahu, sekam padi, grajen kayu, dan abu sisa
pembakaran kayu bakar dari pembakaran. Semua bahan dicampur dan diberi tambahan
perekat tepung kanji atau tapioka. Setelah semua bahan diaduk secara merata
baru dicek sesuai selera. Bentuk dan ukuran tidak menjadi masalah. Biasanya
dicetak seperti pelet ikan, atau menggunakan bumbung pring, atau hanya
dikepal-kepal dengan tangan berbentuk bulatan. Setelah dicetak dikeringkan
dibawah terik matahari. Hasil briket siap digunakan sebagai alternatif energi
untuk menghemat kayu bakar.
Hasil briket ampas tahu dan abu kayu
sisa pembakaran berupa bara api yang panas dan mampu menggoreng tahu dengan
merata dan relatif tahan lama. Bara api yang merah warnanya merupakan sumber
energi baru. Sisa pembakaran briket yang berupa abu untuk keduakalinya masih
dapat digunakan lagi sebagai pupuk tanaman karena masih mengandung nitrogen.
Daur ulang abu kayu sisa pembakaran
dan limbah ampas tahu dari pengrajin tahu merupakan salah satu ide yang sudah
diuji kebermanfaatannya di SMAN 1 Ngemplak, Boyolali. Semoga hal yang sederhana
ini dapat memberikan inspirasi bagi pengrajin tahu untuk dapat melakukan usaha
penghematan energi karena semakin lama kayu bakar semakin sedikit dan sulit
didapat di pasar. Alternatif yang lain untuk meningkatkan usaha pengrajin tahu
adalah dengan melakukan usaha kreaktif menambah income melalui pengingkatan
kualitas dan citra tahu. Tahu masuk supermarket sudah kita ketahui sejak lama
namun bukan berasal dari pengrajin tahu melainkan dari usaha tahu modern. Oleh
sebab itu pengrajin tahu membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya melalui
produk kreaktif olahan lain yang meningkatkan citra tahu dan harga tahu.
Melalui festival dan lomba kreasi tahu ide-ide kreaktif dapat ditumbuhkan dari
pengrajin tahu dan kaum muda dapat ditawarkan kepada publik. Siapa tahu hal
tersebut menjadikan pamor tahu meningkat. Sehingga secara ekonomis dapat
dihargai lebih tinggi dibanding sekarang. Semoga usaha daur ulang melalui
briket abu kayu dapat membantu pengrajin tahu menghemat bahan bakar. Mari kita
sambut usah-usaha untuk mencari alternatif energi selain yang bersumber dari
minyak bumi dan gas untuk menghindari global warming. Selamat mencoba!