Rabu, 17 Mei 2017

GHOST WRITER

https://www.facebook.com/hanna.noeryanti


                                           Dokumen: wartawan siswa majalah sekolah Now
                             SMAN 1 Ngemplak - Boyolali. Pameran karya NOW edisi 1 & 2



Menulis adalah aktifitas positif yang dapat digunakan untuk menuangkan ide/gagasan, membuat rekaman peristiwa, menggambarkan keindahan, melukiskan keagungan Tuhan, memaparkan informasi, menyajikan data ilmiah, membuktikan kesahihan penemuan dan memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam menulis mengisi waktu luang, sekedar hobi, menjelaskan fakta, memberikan advokasi pada peristiwa atau korban kemanusiaan, menganalisa dampak pembangunan. Intinya penulis dapat menyajikan, mengungkap , memberikan alternative solusi terhadap masalah.
          Fenomena ghostwriter telah mewabah sejak aktifitas menulis mulai dihargai. Ghoswriter atau penulis hantu adalah orang – orang yang menulis untuk isu-isu berdasarkan pesanan clients, nama yang dicantumkan sebagai pemilik tulisan adalah clients. Ironi memang dalam dunia yang sangat maju seperti pendidikan modern justru menumbuhkan jamur manipulasi yang masif, kebanyakan clientsnya berasal dari upperclass yang mempunyai cukup dana. Penulisan skripsi, thesis, term of reference, makalah, artikel, opini, modul semua produk tulisan dapat dipesan pada penulis hantu, yang namanya sendiri tak dikenal public. Pejabat public juga sering menggunakan jasa ghostwriter untuk sekedar menambah point nilai atau menyampaikan informasi kepada khalayak.
          Siapakah ghostwriter ? Ghostwriters adalah orang - orang kreaktif yang memiliki kapasitas intelektual yang menguasai multi issues dan multitasking sesuai dengan pesanan. Ghostwriter juga tipe pembelajar yang cepat terhadap ranah – ranah interdisipliner. Pendeknya the ghostwriter adalah orang yang menguasai ilmu menulis dan pembelajar cepat. Tentunya tergolong manusia jenis pinter atau ‘mumpuni’. Kompensasi tulisan jumlahnya beragam tergantung kualitas permintaan apakah untuk thesis, skripsi ataukah yang lain. Untuk jenis joki tesis dan skripsi harganya lebih mahal. Artikel yang dimuat di surat kabar dan berbagai tulisan yang sifatnya lebih sederhana lebih murah daripada tulisan ilmiah seperti TOR dan modul. Berdasarkan informasi yang diperoleh angka rupiah honor ghostwriter sekitar dari Rp.500.000 sampai Rp.7.000.000 untuk setiap produk tulisan sampai selesai. Angka – angka rupiah tersebut ternyata dibanding bobot intelektualitasnya sangatlah murah.
          Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki peringkat keempat dalam jumlah penduduknya di dunia sangat subur terhadap munculnya ghostwriter. Sedih sekali budaya manipulative sangat pekat melekat pada culture kita. Tidak hanya terkenal korupsinya tetapi juga budaya manipulasi yang lain seperti penulis hantu ini. Mengapa kita begitu tidak bisa bersikap apa adanya? Budaya fairness seperti hal langka yang dapat kita temui. Secara sosiologis fenomena ghostwriter dapat diterjemahkan ketidakmampuan sistem di Indonesia untuk menghargai prestasi. Banyaknya sampah – sampah sistem menyumbat persaingan, yang tidak dapat mengakses the right man in the right place.

Sampah – sampah sistem itu adalah adanya intervensi politik, diskriminasi, primordialisme, sentiment sosial, hegemoni mayoritas, hegemoni kekuasaan, hilangnya jati diri bangsa, kelemahan moral atau tidak memiliki karakter, radikalisme agama, legalitas dan keadilan hukum yang lemah, penghargaan yang rendah terhadap sistem fairness, kejujuran, orisinalitas, kemiskinan, difabel, kelompok marginal, perempuan dan anak-anak. Ketidakadilan yang masif melingkupi praktek kenegaraan, kehidupan social, hukum peradilan dan budaya masyarakat melukai perkembangan sebuah proses yang positif. Sehingga orang-orang kreaktif menjadi underdog dan memilih bertahan hidup dengan mengikuti arus budaya manipulative. Tak cukup percaya diri membangun alurnya sendiri. Duh sayangnya …siapa yang diajak bicara soal ini di Indonesia? Adakah kita yang peduli? 
Membongkar sisi lain dari Ghostwriter mungkin adalah alternative dari inspirasi ‘healing therapy’  terhadap sistem dan mekanisme birokrasi di Indonesia, daripada menghujat aktifitas intelektual murahan yang dilakukan oleh para ghostwriter. Karena hujatan, kritik hanya menisbikan keberadaan kapasitas yang dimiliki sang ghostwriter dan mengesampingkan sampah-sampah sosial yang menyumbat sistem perkembangan kemajuan Indonesia.
Tidak ada yang abadi selain perubahan, ungkapan ini terasa tidak asing lagi didengar. Oleh sebab itu dominasi pikiran bahwa dunia tidak adil dan sistem di Indonesia tersumbat, hendaknya dicounter dengan fresh spirit tentang inisiatif, building ourself path, kerja keras, konsisten, multitasking, membangun jaringan, berteman dengan banyak orang, menggunakan informasi dari dunia maya untuk mendapatkan dukungan sebesar-besarnya dan mulai membangun harga diri dengan mencoba terus menulis tanpa henti dengan memakai nama sendiri. Dengan demikian memutus rantai ketergantungan orang-orang sebagai clients dan mendorong semua orang untuk bekerja lebih keras lagi, yaitu memenangkan persaingan. Intervensi sampah social tidak dapat dikendalikan karena sebuah alasan demi hegemoni apapun. Akan tetapi melalui path yang dibuat sendiri seluruh tenaga, pikiran dan konsentrasi dipadukan menjadi kekuatan untuk membangun kemandirian. Sangatlah positif bagi jiwa sendiri dan juga orang lain kalau budaya otonomi dan persaingan menjadi dominasi pikiran dan perbuatan manusia Indonesia. Yakin dan percaya pada kekuatan sendiri adalah kuncinya.
Jika para clients tidak dapat membeli pikiran dan tulisan dari penyedia jasa tulisan diharapkan itu merupakan usaha pemberdayaan dua sisi yaitu sisi clients dan para ghostwriter. Seiring perkembangan zaman, persaingan global dunia akan menuju perkembangan yang pesat dari masyarakat primitive, masyarakat tradisional, masyarakat modern mereformasi menjadi masyarakat postmodern yang menuntut persaingan yang ketat tidak hanya dalam negara tetapi lintas negara. Borderless/tanpa batas territorial yuridis atau mendunia. Siapa kuat akan menang.
Ruang yang lapang bagi semua competitors akan membawa progresifitas pada laju perkembangan dan memberikan arah terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas dari wacana. Bayangkan jika semua orang yang memiliki kapasitas ‘mumpuni’ memiliki harga diri untuk turut berkompetisi menggunakan namanya sendiri dengan bebas. Terobosan baru, ide-ide segar dan baru, dunia baru akan lahir dari persaingan sehat yang pada akhirnya menggulingkan semangat diskriminasi, hegemoni, intervensi politik, menjadi kerja keras. Bangsa yang menghargai kerja keras adalah bangsa yang maju. Semangat, inspirasi dan dukungan adalah hal – hal yang paling dinantikan oleh bangsa Indonesia yang sedang ‘sakit’ akibat korupsi, nepotisme, kolusi, mafia peradilan, pendidikan yang tidak berkarakter, interdependensi terhadap asing, ekonomi global yang menjadikan tuan rumah seperti Indonesia adalah buruh yang murah. Indonesia membutuhkan banyak orang yang berani membuat pathnya sendiri mendorong perubahan dan kemajuan di Indonesia melalui berbagai tulisan. Ayo semangat !
 


Tidak ada komentar:

PESONA WADUK CENGKLIK DESA NGAGOREJO

Materi K 13 Kelas XII PERUBAHAN SOSIAL                     Ada istilah di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua bisa berubah sewaktu waktu o...